Kamis, 13 Januari 2011

TOLERANSI DALAM ISLAM

Islam adalah agama yang sangat menghormati keyakinan  orang lain. Tidak ada satupun ayat dalam al-Qur'an yang membolehkan seorang muslim untuk memaksakan keyakinannya agar diterima oleh orang lain. Allah SWT sudah menegaskan dalam al-Qur'an bahwa manusia diciptakan oleh Allah dalam keragaman. Keragaman dalam suku, tradisi, budaya, bangsa, dan termasuk juga dalam hal agama atau keyakinan. Keragaman inilah yang membutuhkan sikap toleran dalam mengehadapi dinamika kemajemukan dalam masyarakat.
Islam merupakan agama yang sangat toleran dalam hal  kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan yang dianutnya.
Namun demikian ada aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh seorang muslim dalam menjalankan kehidupan beragamanya dalam kaitannya dengan interaksi sosial dengan umat lain. Inilah yang menjadi esensi dari konsep toleransi dalam Islam.
Berikut ini dua ayat yang dapat dijadikan sebagai dalil naqli dalam konsep toleransi dalam Islam, yaitu Q.S. al-Kafiruun, Q.S. Yunus 40-41, dan Q.S. al-Kahfi 29.
A. Q.S. al-Kafiruun
Surat al-Kafiruun termasuk kelompok Makkiyah, karena diturunkan di Makkah dan termasuk surah pendek yang cukup populer di masyarakat muslim. Surah ini terdiri dari 6 ayat.
Latar belakang turunnya ayat ini adalah ketika orang-orang kafir Quraisy di Makkah mengajak kerjasama dalam hal menyembah tuhan. Ajakan ini sebenarnya sebagai akibat dari kekesalan mereka atas dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabat yang sangat intens untuk mengaejak masyarakat Makah untuk menyembah Allah (monotheisme) dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala-berhala (politheisme). Menghadapi ajakan ini, kemudian Allah menurunkan Q.S. al-Kafiruun sebagai jawaban yang sangat tegas bahwa tidak ada kerja sama (toleransi) dalam hal akidah dan ibadah.
Terjemah dari surah ini adalah sebagai berikut:
"Katakanlah (Muhammad): Wahai orang-orang kafir (1), Aku tidak akan menyembah  (apa) yang kamu sembah (2), Dan kamu bukan penyembah (apa) yang aku sembah (3), Dan aku tidak pernah menyembah (apa) yang kamu sembah (4), Dan kamu tidak pernah (pula)  menjadi penyembah (apa) yang aku sembah (5), Untukmu agamamu dan untuku agamaku (6)."
Kandungan makna yang dapat diambil dari Q.S. al-Kafiruun adalah:
a. setiap muslim harus tegas dalam mempertahankan akidah dan keyakinannya
b. sikap tegas tersebut disampaikan dengan cara yang santun dengan memegang teguh prinsip perdamaian
c. tidak mau berkompromi dalam hal ibadah, ini mengandung implikasi bahwa setiap agama memiliki ritualitasibadah masing-masing yang harus dihormati.
d. saling menghormati dan menghargai sesama dengan tetap memegang teguh keyakinannya masing-masing.
B. Q.S. Yunus: 40-41
Surat Yunus terdiri dari 109 ayat dan merupakan kelompok surat Makiyyah, yaitu yang diturunkan di kota Makah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Namun demikian ada tiga ayat yang diturunkan di Madinah yaitu ayat 40, 94 dan 95.
Terjemah ayat ini adalah: "Diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (al-Qur'an), dan diantaranya ada (pula) yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan (40). Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu, maka, katakanlah: "Bagiku pekerjaanku, dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan, dan akupun tidak bertanggung jawan terhadap apa yang kamu kerjakan."
Kandungan makna Q.S. Yunus; 40-41 adalah:
a. menghargai akidah dan keyakinan yang dianut oleh orang lain
b. waspada terhadap pihak yang tidak menyukai Islam. Artinya umat Islam tetap menyadari akan adanya kemungkinan di luar Islam yang menghendaki kebangkutan Islam, karena memang faktanya demikian.
c. menerima kehadiran orang lain walaupun berbeda pendapat
d. menghindari sikap egois, sombong dan angkuh yang dapat menyinggung orang lain
C. Q.S. al-Kahfi: 29
Surah al-Kahfi termasuk kelompok surah
Terjemah dari ayat ini adalah:“dan katakanlah (Muhammad) : kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu,barang
siapa menghedaki (beriman) maka berimanlah,dan barang siapa menghendaki (kafir)
biarlah dia kafir . sesungguhnya kami telah menyediakan neraka bagi orang dzalim, yang
gejolaknya mengepung mereka. jika mereka meminta pertolongan (minum) mereka akan
diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah.itulah minuman yang
paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Dalam ajaran islam, setiap orang boleh memilih tentang agama dan keyakinannya,
apakah ia hendak memjadi muslim / memilih tetap menjadi kafir. Kebebasan memilih
agama dan kepercayaan itu telah di praktikan sejak Rasulullah saw, masih hidup ,
terutama ketika Beliau menjadi seorang pemimpin negara Islam di madinah. Penduduk
Negara islam yang non-muslim, baik yang tinggal di Ibu kota Madinah maupun di luar
madinah. Diberi kebebasan memeluk dan menjalankan ajaran agamanya masing-
masing.jika mereka tertarik masuk agama islam,mereka akan diberi pengajaran dan ilmu
pengetahuan tentang islam dengan baik dan benar.namun,jika mereka memilih tetap
menjadi kafir,tidak ada paksaan bagi mereka dan boleh hidup dengan leluasa.sepanjang
menjaga kerukunan dan kedamaian sesama warga bangsa.
Sikap perilaku toleran yang diajarkan oleh Rasulallah SAW itu sesuai dengan isi
kandungan ayat 29 surah al-kahfi yang menganjurkan agar kita senantiasa bersikap
toleran terhadap sesama,baik sesama muslim,maupun sesama warga Negara

Kandungan makna Q,S al-kahfi : 29 ada 4:
1.bersikap teguh pendirian dalam menegakan kebenaran sesuai ajaran islam
2,bersikap demokratis dan berjiwa besar dalam menghadapi pebedaan
3.tidak memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain untuk memeluk agama
islam.
4.selalu mempertebal keimanan dan tidak mudah tergoda oleh rayuan pihak lain

Label:

Selasa, 04 Januari 2011

TAHUN BARU, SEMANGAT BARU


Tidak terasa tahun 2010 telah meninggalkan kita semua, rasanya baru kemarin kita berada di tahun tersebut. Begitu cepatnya waktu  meninggalkan kita, dan sekarang kita berada pada  tahun 2011. Setiap kita mungkin akan bergumam dalam dirinya, masih banyak pekerjaan  yang belum terselesaikan atau bahkan belum mulai dikerjakan, tapi sang waktu tidak kenal kompromi untuk terus bergerak  meninggalkan.
Beragam kejadian  selama 2010 tentu sudah dirasakan. Ada  yang menyenangkan dan ada juga yang menyedihkan. Ada yang bikin bangga, ada  juga yang bikin malu untuk mengingatnya. Ada pahala dan  ada pula dosa yang di perbuat. Semuanya menjadi  peristiwa masa lalu yang tersimpan dalam ruang memori kita semuanya.
Tahun yang baru sudah menghampiri, ia mengajak untuk ”digauli” dengan pergaulan yang lebih baik dari sebelumnya. Ia mengharapkan prestasi yang luar biasa, yang mampu menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat bahkan bangsa ini. Bukan sebaliknya, perilaku negatif yang menyimpang, yang bikin malu lingkungan dan masyarakat.
Beragam peristiwa sosial, politik, budaya, dan keagamaan yang terjadi seyogyanya menjadi acuan dalam melangkah selanjutnya. Penulis tidak akan menyebutkan kejadian-kejadian yang terjadi, silahkan kita inventarisir sendiri peristiwa apa yang dalam kapasitas kepentingan kita memiliki nilai dan pengaruh besar bagi kehidupan.
Setiap orang tentu berbeda dalam menanggapi setiap kejadian. Hal ini karena memiliki kepentingan dan orientasi yang berbeda terhadap peristiwa tersebut. Sebuah peristiwa dianggap besar bagi seseorang, tapi belum tentu bagi orang yang lain, dan begitu juga sebaliknya
Peristiwa masa lalu yang baik ataupun yang kurang baik, merupakan  sarana untuk bercermin. Dengan bercermin, manusia akan tahu bentuk mukanya, adakah  kotoran yang menempel, apakah wajahnya masih cemberut ataukah sudah manis dan enak untuk dilihat.
Kemampuan manusia untuk melihat dirinya juga diakibatkan karena ada jarak antara diri dan jiwanya. Orang tidak akan mampu untuk bercermin seandainya cermin tersebut menempel di mukanya, karena matanya akan tertutupi cermin tersebut. `Tetapi ketika ada jarak, maka ia akan mampu untuk mengamati wajahnya. Jaraknya pun  harus ideal, sebab jarak yang terlalu jauh akan menjadikan pandangan mata tidak akan jelas.
Perjalanan waktu juga bisa merubah orang untuk memiliki berbagai karakter. Ternyata, perbedaan kondisi sosial dan ekonomi seseorang itu diakibatkan  masalah pemanfaatan waktu yang berbeda-beda. Apabila malas dalam memanfaatkan waktu, maka dalam waktu dekat ia hanya akan menjadi penonton orang-orang yang sukses, dan lebih celakanya lagi, ternyata orang yang sekarang sukses tersebut dulunya adalah orang yang kita anggap biasa-biasa saja, atau bahkan di bawah kita.
Kita baru menyadari ini setelah sang waktu meninggalkan. Manusia cenderung abai dalam mengantisipasi waktu. Benyamin Franklin mengungkapkan slogan yang luar biasa, ”time is money”, waktu adalah uang. Ini slogan yang lahir di masyarakat yang menjadikan uang (materi) sebagai sesuatu yang di dewakan. Waktu yang ada diibaratkan  uang yang didewakan tersebut.
Dalam al-Qur’an pun banyak ayat yang menjadikan waktu sebagai sumpah Allah SWT, hal  ini menunjukan bahwa Allah sangat menganjurkan kepada hambanya untuk hati-hati dalam menggunakan waktu. Dan pemanfaatan waktu yang baik merupakan kunci keberhasilan manusia.
Ali Bin Abi Thalib pernah berkata, ”waktu itu bagaikan pedang, akan memenggalmu  jika  kamu tidak menggunakannya dengan baik”. Pedang akan memberikan manfaat yang besar kalau digunakan untuk hal yang benar, tetapi sebaliknya akan menimbulkan keburukan kalau digunakan untuk sesuatu yang bukan semestinya, seperti membunuh atau melukai orang. Perubahan waktu terus  berjalan, dan siap  melindas kita yang tidak mau bergerak dalam hidup ini.
Bagi remaja dan pelajar, awal 2011 adalah awal semester baru yang memiliki durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan semester sebelumnya. Ini terjadi karena dalam semester genap siswa akan disibukan dengan agenda Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (S) serta praktik yang lainnya.
Walaupun UN dan US dilakukan oleh siswa tingkat akhir, tapi secara otomatis akan mengganggu waktu pembelajaran kelas di bawahnya. Untuk itulah dibutuhkan semangat baru dalam belajar, sehingga target materi tetap tercapai, walaupun waktunya  lebih pendek. Bukan saatnya lagi untuk santai, kalau tidak, kita akan ketinggalan dan tergilas oleh perjalanan waktu yang tak kenal kompromi.
Tahun 2011 sudah menghampiri dan mengajak kita untuk mengisiya dengan hal-hal yang baik. Kejadian yang lalu, yang menunjukan prestasi yang kurang baik, lupakanlah!. Marilah kita isi tahun baru ini dengan semangat baru, sehingga mampu menghasilkan prestasi yang lebih baik lagi.
Selamat tahun baru 2011 M!
(Oleh Abdul Wahid)

Label: