Sabtu, 15 Mei 2010

Pergaulan Bebas, No Way!

Asyik memang mengikuti perkembangan dunia di berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. Model pakaian, jenis musik, film terbaru, bahkan sampai pola hubungan berpacaran merupakan hal yang senantiasa di update oleh remaja kita.

Perkembangan teknologi informasi (baca; internet) sekarang ini menjadikan masyarakat dunia seolah tanpa batas (borderless). Orang yang berada di ujung dunia timur dapat berhubungan dengan orang di ujung dunia barat sana.

Orang dapat menjalin komunikasi suara dengan hand phone dan telephon. Dapat saling melihat dengan menggunakan video streaming dan 3G. Dan semuanya itu semakin dipermudah dengan adanya internet yang menyajikan banyak fasilitas hiburan sampai situs-situs pertemanan semacam facebook, twitter, dan sebagainya.

Pegaulan bebas (baca; pacaran bebas) merupakan salah satu dampak negatif dari perkembangan dunia, terutama teknologi informasi dan hiburan. Hal ini terjadi karena begitu mudahnya orang meyaksikan tayangan-tayangan yang menampilkan contoh pergaulan bebas tersebut, sehingga pada akhirnya dijadikan sebagai rujukan dalam kehidupannya.

Sekarang ini, batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan sudah tidak jelas. Perilaku yang dulu dianggap tabu dan pamali sekarang sudah dianggap biasa. Seorang perempuan dahulu, jangankan untuk ”berkumpul” dengan laki-laki yang bukan muhrim-nya, hanya diajak bicara oleh lawan jenis saja sudah merasa malu dan risih.

Seorang perempuan dulu, jangankan menampakan paha dan payudaranya dalam berpakaian, roknya sedikit tersingkap angin saja sudah merah mukanya karena merasa malu dan bersalah.

Kita tentu masih memiliki nurani yang senantiasa berkata benar. Masalahnya adalah bukan hanya sebatas mampu membedakan dan mengatakan yang benar saja, tetapi harus mampu menghindari hal-hal negatif tersebut. Kita harus memiliki tekad yang kuat sehingga mampu untuk menangkal dampak negatif itu.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa akibat yang dihasilkan dari pergaulan bebas adalah terkena AIDS, hamil di luar nikah, dan penyakit kanker mulut rahim (serviks). Bagi remaja tentunya akan mematahkan cita-cita besar yang ia miliki jika ia terkena akibat tersebut. Ia tidak akan bisa melanjutkan sekolah, merasa bersalah dalam hidupnya, dan terakhir ia akan menjalani pernikahan dini yang kurang baik bagi kehidupannya.

Paling tidak, dua hal yang dapat dilakukan untuk menghindari pergaulan bebas oleh remaja kita. Pertama, sibukkan diri dengan hal-hal dan aktivfitas positif dalam kehidupan sehari-hari, termasuk aktif di sekolah. Semakin kita sibuk dengan banyak hal, maka keinginan-keinginan untuk melakukan pergaulan bebas akan semakin tereliminir, hal ini dikarenakan energi yang ada sudah digunakan untuk aktifitas positif tersebut.

Kedua, perbanyak amal ibadah dan menambah pengetahuan agama. Agama sudah secara jelas mengatur bagaimana interaksi antara laki-laki dan perempuan, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Agama merupakan benteng yang sangat kuat dalam menangkal pergaulan bebas.

Akhirnya, dengan alasan apapun, pergaulan bebas merupakan sikap hidup yang tidak sesuai dengan aturan, baik agama, adat ataupun norma yang berlaku dalam masyarakat. Marilah kita berusaha dengan maksimal untuk bisa menghindari pergaulan bebas. Pergaulan bebas, no way!

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda