Selasa, 23 Februari 2010

Tugas Mulia Guruku

Tugas guru sangatlah mulia. Guru senantiasa membimbing dan menanamkan nilai-nilai luhur. Diantara nilai yg hrs ditanamkan adalah rasa hormat pada orang tua dan guru. Penekanan pd hal ini disebabkan oleh semakin kaburnya batas kesopanan dikarenakan intervensi dari budaya luar melalui tontonan tv, internet dan media masa lainnya.
Anak-anak kita hanya dengan sekali klik saja di internet atau sekali pencet remote control televisi, maka dia akan melihat seluruh jagad ini. Inilah barangkali yang harus menjadi perhatian banyak pihak.
Orangtua, dari sudut pandang apapun adalah pihak yg berhak mendapat penghormatan yg luar biasa dari anak. Tidak akan mampu kita menghitung berapa besar jasa yang telah diberikan oleh mereka. Kita tidak akan mampu untuk mengukur ketinggian rasa ikhlas yang ada dalam hatinya. Dan pada akhirnya kita tidak akan mampu membalas pengorbanan yang telah mereka berikan kepada kita.
Begitupun guru merupakan sosok yg dg integritasnya patut mendapat penghormatan pula. Guru dengan ilmu yang dimilikinya mengajar dan mendidik kebenaran. Mencontohkan kebaikan, Meneladankan kemuliaan. Dan guru pula yang menunjukan arah masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita.
Ironisnya, sekarang ini anak-anak kita semakin menunjukan perilaku yang kurang baik. Rasa hormat anak kepada orang tua semakin terkikis. Tidak jarang kita mendengar ada seorang anak yang berkata kasar, bertingkah tidak sopan dan sangat tidak mengindahkan kata-kata orang tua. Tentu itu hanyalah beberapa contoh yang dapat disebut di sini.
Guru diharapkan mampu mnjadi benteng terakhir dalam menjaga moralitas dan kepribadian anak bangsa ini. Guru yang sering disebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa sejatinya hanyalah salah satu saja dari banyak pihak yang seharusnya bertanggung jawab dalam mengawal moralitas. Akan tetapi faktanya guru merupakan profesi yang paling pertama dimintai pertanggungjawabannya ketika terjadi hal-hal tidak baik yang dilakukan oleh anak-anak dan masyarakat secara umum.
Ke depan, tantangan yang dihadapi bapak dan ibu guru adalah tidak semakin mudah, justru sebaliknya semakin berat dan komplek. Namun satu kata yang dapat menjadi penyejuk hati para guru adalah selalu menganggap segala upaya dalam mendidik merupakan bagian dari amal ibadahnya kepada Allah SWT.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda